The Fed Terindikasi Tetap Dovish Dow Jones Dibuka Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (14/7/2021), setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terindikasi tak akan buru-buru menanggalkan kebijakan moneter longgar.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 165,4 poin pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 83,6 poin (+0,24%) ke 34.972,41. S&P 500 bertambah 17,8 poin (+0,41%) ke 4.387,02. Nasdaq melesat 101,15 poin (+0,69%) ke 14.778,8.

"Pasar sudah terbiasa dengan ungkapan 'suku bunga rendah lebih lama' dan komentar [Jerome] Powell hari ini tidak serta-merta mengubahnya," tutur Diane Swonk, Kepala Ekonom Grant Thornton, kepada CNBC International.


Bos The Fed Jerome Powell akan memberikan pidato di depan Komite Layanan Keuangan dan harus meyakinkan anggota Kongres bahwa kebijakan uang longgar yang dijalankan masih layak dipertahankan meski inflasi kemarin menyentuh level tertinggi sejak Agustus 2008.

Dalam naskah pidato di depan Kongres yang telah dipublikasikan, bos bank sentral tersebut menulis bahwa bank sentral bisa menunggu sebelum mulai melonggarkan pembelian obligasinya, meski kenaikan angka inflasi, yang menurut Powell bakal moderat akhir tahun ini.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-langsung melemah, dan terus menurun setelah rilis indeks harga produsen per Juni menguat melampaui angka inflasi.

Saham Bank of America turun setelah melaporkan kinerja yang mengecewakan pada kuartal II-2021 karena suku bunga rendah menekan pendapatan bunga bersih sebesar 6%. Namun, saham Citigroup dan Wells Fargo naik setelah kinerja keuangan mereka melampaui ekspektasi pasar.

Saham Blackrock, pengelola aset terbesar di dunia, terkoreksi meski kinerja keuangannya melampaui ekspektasi pasar. Sementara itu, saham Apple naik setelah mengumumkan target kenaikan produksi iPhone tahun ini sebesar 20%.

Saham Delta Airlines naik setelah mencetak laba bersih senilai US$ 652 juta berkat bantuan pemerintah pusat. Demikian juga saham American Airlines yang menguat setelah perseroan memproyeksikan kinerjanya bakal membaik.

Sebanyak 23 emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 akan merilis kinerja keuangannya pekan ini. FactSet memperkirakan laba bersih mereka akan tumbuh 64% secara tahunan. Sementara itu, UBS menaikkan target indeks S&P 500 akhir tahun nanti menjadi 4.500.

Indeks Dow Jones anjlok 107 poin, atau 0,3% pada Selasa kemarin, sementara S&P dan Nasdaq menyentuh rekor tertinggi baru sebelum kemudian berakhir di zona merah dengan koreksi di kisaran 0,3%.

Penurunan terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi Juni mencapai 5,4% secara tahunan, atau kenaikan yang tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Padahal, ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan angka 5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

0 Response to "The Fed Terindikasi Tetap Dovish Dow Jones Dibuka Menguat"

Post a Comment