Kasus Dugaan Prostitusi Hotel G2 Plt Wali Kota Jakarta Selatan Tidak Kita Tolerir

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji menegaskan pihaknya akan menindak tegas dugaan kasus tindak pidana prostitusi yang terjadi di Hotel G2, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

Tak hanya melanggar Pasal 298 KUHP dan Pasal 506 KUHP, praktik prostitusi yang terjadi pada masa pandemi covid-19 dinilainya dapat memicu klaster penyebaran virus corona. 

Isnawa Adji pun menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir pelanggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang berlaku saat ini.

Baca juga: Terbukti Terlibat Dalam Praktik Prostitusi, Pemprov DKI Bakal Cabut Izin Operasional Hotel G2

"Praktek-praktek yang melanggar ketertiban umum dan melanggar PPKM level 4 tentunya tidak kita tolerir. Pelanggaran protokol kesehatan akan membawa dampak penyebaran (covid-19) dan memunculkan klaster-klaster baru," tegas Isnawa Adji pada Minggu (1/8/2021).

Terkait kolaborasi yang terjalin antara Satpol PP Jakarta Selatan dengan Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengusut tuntas kasus dugaan praktik prostitusi tersebut, dirinya pun berterima kasih. 

Isnawa Adji kembali menegaskan seluruh pelanggaran akan dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan peraturan dna Perundang-undangan yang berlaku.

"Kami berterima kasih pak Kapolres dan Kasatpol PP sudah menangani hal ini, pelanggaran akan kita kenakan sanksi tentunya," ungkapnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Pelaku Usaha Parekraf Tebar Harapan untuk Bangkit Bersama Lewati Badai Pandemi

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cabut Izin Hotel G2

Kasus dugaan prostitusi yang terjadi di Hotel G2, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan disoroti Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta pun akan segera mencabut izin usaha hotel apabila pihak pengelola terbukti terlibat dalam praktik prostitusi.

0 Response to "Kasus Dugaan Prostitusi Hotel G2 Plt Wali Kota Jakarta Selatan Tidak Kita Tolerir"

Post a Comment