Merdeka Indonesia Tak Lagi Dijajah Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diperkirakan sudah bebas dari resesi ekonomi pada kuartal II-2021. Namun untuk seberapa lama? Apakah resesi masih bisa kambuh lagi?

Badan Pusat Statistik akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi nasional periode kuartal II-2021 pada 5 Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh 2,875% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).

Sementara pertumbuhan ekonomi secara tahunan (year-on-year/yoy) diproyeksikan sebesar 6,505%. Kemudian untuk keseluruhan 2021, ekonomi Ibu Pertiwi 'diramal' tumbuh 3,76%.


Institusi

Pertumbuhan Ekonomi (%qtq)

Pertumbuhan Ekonomi (%yoy)

Pertumbuhan Ekonomi 2021 (%yoy)

Bank Danamon

2

5.7

3.4

Maybank Indonesia

2.71

6.41

3.4

Mirae Asset

3.04

6.75

4.15

CIMB Niaga

2.6

6.3

-

Danareksa Research Institute

1.57

6.04

3.85

ING

-

6.6

-

Moody's Analytics

-

-

4.5

BCA

-

6.22

-

Standard Chartered

3.44

7.16

-

Bank Mandiri

3.2

6.9

3.69

MNC Sekuritas

3.23

6.95

3.76

MEDIAN

2.875

6.505

3.76

Sebagai gambaran, konsensus pasar versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,57% yoy pada April-Juni 2021. So, dari mana pun sumbernya, sepertinya pelaku pasar meyakini bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6,5%.

Jika terwujud, maka ini akan mengakhiri rentetan pertumbuhan negatif (kontraksi) selama empat kuartal berturut-turut. Artinya, Indonesia merdeka dari resesi ekonomi.

growth

Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, menilai unsur basis yang rendah (low-base effect) sangat berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Maklum, kuartal II-2020 yang dijadikan perbandingan adalah titik nadir di mana PDB mengalami kontraksi lebih dari 5% yoy.

Kuartal II-2020 adalah awal penderitaan Indonesia akibat terpaan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kala itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan tujuan mengerem laju penularan virus corona. Namun aktivitas dan mobilitas masyarakat yang 'digembok' membuat ekonomi mati suri.

Fast forward setahun kemudian, situasi sudah jauh lebih baik. Pandemi bisa lebih terkendali dengan kehadiran vaksin anti-virus corona. Pemerintah pun perlahan membuka 'keran' aktivitas dan mobilitas rakyat, meski masih ada pembatasan di sana-sini.

Tidak hanya di Indonesia, negara-negara lain pun mengalami reopening. Ini tentu membantu pertumbuhan ekonomi dari sisi ekspor.

"Jadi, sepertinya alasan utama tingginya pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 adalah low-base effect dari kuartal II-2020. Ini sangat membantu," sebut Kevin dalam risetnya.

Halaman Selanjutnya --> Kuartal III Bakal Berat

Related Posts

0 Response to "Merdeka Indonesia Tak Lagi Dijajah Resesi"

Post a Comment