3 Kelemahan Indonesia soal Wellness Tourism
Wellness tourism atau wisata minat khusus mulai dikembangkan di Indonesia. Wisata ini berfokus pada kebugaran dan kesehatan para pelancong yang memiliki minat di wisata jenis ini.
Berdasarkan laporan Global Wellness Tourism Economy 2018 lalu, Indonesia berada di peringkat ke-17 dari 20 negara yang masuk daftar tujuan wellness tourism. Dari daftar ini bisa dilihat, kedudukan Indonesia berkaitan dengan wisata kebugaran tak lebih tinggi dari Jepang dan China, dua negara yang berada di peringkat lima teratas.
Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Alexander Reyaan mengakui, Indonesia memang belum memiliki daya tarik khusus yang bisa ditonjolkan demi menarik minat para pelancong wellness tourism.
Padahal negara lain, seperti Malaysia dan Thailand menonjolkan daya tarik tertentu berkaitan dengan wisata ini yang bisa langsung diingat oleh para peminatnya.
"Semua negara itu punya daya tarik wellness masing-masing. Tapi kalau bicara Indonesia, kita itu diposisikan tidak mempunyai daya tarik wellness yang unik," kata Alex saat konferensi pers Indonesia Wellness Tourism Festival, Rabu (1/9).
"Kami identifikasi ada tiga kekuatan, tapi kekuatan-kekuatan itu masih jadi kelemahan karena tidak dipakai secara maksimal," kata Alex.
1. Rempah Indonesia
Rempah-rempah yang ada di Indonesia sangat beragam. Hampir semua wilayah di Indonesia bisa menghasilkan rempah.
Bahkan sejarah mencatat, Indonesia adalah salah satu negara penghasil rempah terbaik di dunia. Rempah ini bisa dimanfaatkan untuk wisata wellness seperti dibuat minuman, makanan sehat atau bahkan aromaterapi.
"Tapi kelemahan kita adalah potensi rempah belum maksimal dibuka sebagai produk wisata kebugaran. Ini memang butuh riset," kata Alex.
2. Warisan Leluhur
Selain rempah, Indonesia memiliki potensi lain yang bisa dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan warisan para leluhur bangsa Indonesia.
Alex mengatakan, sejak dulu leluhur bangsa Indonesia memahami ilmu keseimbangan tubuh dan pikiran. Ini juga tergambar dalam relief yang tersebar di Candi Borobudur.
Namun tak berbeda dengan rempah, pengetahuan leluhur ini tak dikembangkan dengan maksimal.
"Kita belum angkat kearifan lokal kita. Historia kita untuk ikon pengembangan wellness," kata dia.
3. Keragaman Budaya
Potensi keragaman bisa menjadi daya tarik wellness tourism. Indonesia memiliki berbagai ragam budaya, suku hingga bahasa.
Jika hal ini dikembangkan untuk wisata wellness atau kebugaran tentu bisa mengundang pelancong lebih banyak.
(tst/chs)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "3 Kelemahan Indonesia soal Wellness Tourism"
Post a Comment