RI Bisa Saja Terjebak di Lingkaran Setan Covid-19 Ngeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bisa dihadapkan pada cerita berulang ke depannya bila dengan asumsi coronavirus disease (covid-19) terus ada.

Di mana ketika mobilitas masyarakat meningkat, kasus positif covid ikut melonjak. Selanjutnya dilakukan pengetatan mobilitas dan efek negatifnya berlanjut ke perekonomian.

"Situasi yang kemungkinan besar hidup dengan endemi akan selalu terus terjadi," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam webinar, Jumat (17/9/2021)


Hal ini sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Teranyar memang ketika pasca hari raya Idul Fitri. Ditambah dengan hadirnya varian delta yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih ganas dari sebelumnya.

Kini mobilitas kembali dilonggarkan seiring dengan penurunan kasus harian. Beberapa sektor yang tadinya ditutup rapat, mulai dilakukan uji coba pembukaan dengan protokol kesehatan yang amat ketat.

Pemerintah mengupayakan beberapa hal agar kondisi yang sama tidak kembali terulang dengan dampak lebih berat. Di antaranya adalah percepatan vaksinasi. Hingga 15 September 2021, realisasi vaksinasi Indonesia sudah mencapai 118 ,9 juta dosis.

Selain itu juga dilakukan lebih masif mengenai testing, tracing dan treatment. Juga termasuk kesiapan fasilitas kesehatan, meliputi rumah sakit, tenaga kesehatan hingga obat-obatan.

"Maka dari itu (yang diharapkan) fluktuasi itu jangan naik turun terlalu cepat dan tinggi," jelasnya.

"Kalau virus ini ada terus memiliki potensi penularan maka penularan kita tekan seminimal mungkin dan sestabil mungkin sehingga kegiatan ekonomi bisa dilakukan," tegas Suahasil.

Pada 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi hingga 2,07%. Tahun ini diharapkan pemulihan ekonomi bisa berlanjut dengan target pertumbuhan 3,7-4,5% dan pada 2022 sebesar 5,2%.

"Mobilitas manusia itu memiliki dampak kegiatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]

(mij/dru)

0 Response to "RI Bisa Saja Terjebak di Lingkaran Setan Covid-19 Ngeri"

Post a Comment